Sabtu, 17 Juli 2010

Informasi dari Batam Pos

Batam Pos
Banner

Minggu, 18 Juli 2010
Orwy Watuseke, Pemilik Usaha Kue Klapertart PDF Cetak E-mail
 Dibaca: 236 kali.
Minggu, 16 May 2010 07:39
Bermula dari Pujian Tamu,  Terinspirasi Usaha Klapertart


ADA saja hal-hal yang menginspirasi orang untuk membuka berbisnis kue. Ada yang memulainya karena hobi, ada yang memberanikan diri karena kue buatannya enak dan dipuji, atau melihat kue tertentu yang belum ada dijual. Orwy Watuseke, pemilik usaha kue Klapertart, memulai bisnis kue dari kota asalnya, Manado, ini dengan kombinasi tiga inspirasi tersebut.

Usaha kue Klapertart ini dilakoni Orwy secara langsung. Ia membuatnya sendiri dan hanya dibantu istri dan pembantunya di rumahnya di Perumahan Citra Batam Blok C No.213, Batam Centre. Di rumahnya itu, Klapertart yang diberi label Carissa’s Klapertart itu, Orwy memanfaatkan ruang dapurnya yang besar dan peralatan masak yang ada untuk memproduksi kue.

Membuat Klapertart sudah menjadi hobi Orwy. Namun ia tidak pernah berpikir untuk bisnis kue ini. Setelah banyak yang mengatakan kue buatannya enak, ia pun terinspirasi. Terlebih setelah membaca rubrik wirausaha di Batam Pos. ‘’Saya optimis. Orang lain bisa, kenapa saya tidak?’’ kata Orwy Watuseke, Selasa sore lalu di rumahnya.

Klapertart adalah kue dengan bahan dasar kelapa. Di Manado, Sulawesi Utara, panganan ini biasa dijual di kafe dan selalu dijaga kualitasnya. Meski citarasanya dikenal sangat lezat, namun membuat Klapertart tidaklah sulit. Bahan baku yang dibutuhkan adalah kelapa muda yang diiris tipis dan direbus.

Bahan lainnya adalah mentega, susu, gula pasir, tepung terigu dan telur yang dicampur menjadi satu adonan. Tidak lupa potongan biji kenari, kismis hingga keju ditaburkan diatasnya kemudian dipanggang dalam oven selama sekitar setengah jam.

Orwy Watuseke memulai usaha ini awal bulan Mei ini. Namun sejak Maret lalu, ia sudah gencar berpromosi lewat blog dan facebook. Ia memiliki blog dan facebook tersendiri untuk memasarkan kuenya ini. Usaha kue Klapertart ini berawal dari keinginan Orwy untuk membuat perayaan ulang tahun yang spesial buat anak ke tiganya, Carrisa. Ia pun membuat kue khas Manado untuk tamu-tamunya.

Orwy lantas membuat Klapertart, kue khas Belanda yang kini menjadi khas Manado. Orwy yang hobi membuat Klapertart dan sudah mentradisi dalam keluarganya, berusaha membuat kue yang enak dan sesuai aslinya.

‘’Tamu-tamu yang dari berbagai etnis kemudian mencicipi waktu acara ultah anak. Semua bilang enak. Kemudian ada baca bisnis kue yang pernah dimuat Batam Pos, jadinya tertantang untuk usaha kue ini,’’ ujar Orwy Watuseke di dapur rumahnya.

Mendapat pujian, Orwy pun berpikir untuk membuatnya sebagai oleh-oleh dari Batam. Ia berkeinginan menambah ragam oleh-oleh dari Batam yang dikenal multi etnis. Ia lantas merancang usahanya, membeli beberapa peralatan masak, bahan kue, dan merancang sendiri bentuk kemasannya. Kemasan ini tidak ada di Batam ,jadi harus dipesan ke Jakarta.

Modal awal untuk berbisnis kue ini relatif murah. Menurut Orwy, ia hanya mengeluarkan biaya yang relatif besar untuk pendingin, oven, dan kotak kemasan. Biaya keseluruhan sekitar Rp10 juta. ‘’Tapi kalau sederhana bisa dibawah Rp5 juta,’’ jelasnya.

Modal usaha kue ini, lanjut Orwy, terbilang rendah (low cost) karena termasuk home industry. Harga jualnya pun tidak terlalu mahal. Kelebihan home industry ini, selain biaya yang murah, produknya esklusif dan lebih terjaga kualitasnya. ***
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar